Sunday, April 06, 2008

TUGAS
PENGANTAR BISNIS DAN MANAJEMEN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


Nama: Helmi Maulia Ridhani
Npm: 1.413.005
Mata Kuliah: Pengantar Bisnis dan Manajemen
Angkatan: XIV
Dosen: Agoestiana Boediprasetya, SE., MT


MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2007



MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan.
Sumber daya manusia di perusahaan perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi perusahaan. Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama perusahaan agar dapat berkembang secara produktif dan wajar.
Perkembangan usaha dan organisasi perusahaan sangatlah bergantung pada produktivitas tenaga kerja yang ada di perusahaan.
Dengan pengaturan manajemen sumber daya manusia secara profesional, diharapkan pegawai bekerja secara produktif. Pengelolaan pegawai secara profesional ini harus dimulai sejak perekrutan pegawai, penyeleksian, pengklasifikasian, penempatan pegawai sesuai dengan kemampuan, penataran, dan pengembangan kariernya.
Dalam suatu perusahaan, masalah tersebut sudah menjadi hal yang umum. Tidaklah wajar jika banyak pegawai yang secara potensi berkemampuan tinggi tetapi tidak mampu berprestasi dalam kerja. Hal ini dimungkinkan karena kondisi psikologis dari jabatan yang tidak cocok, atau mungkin pula karena lingkungan tempat kerja yang tidak yang tidak membawa rasa aman dan betah bagi dirinya. Sejenak kita berpikir, alangkah rugi negara jika banyak perusahaan yang mempunyai tenaga kerja berpotensi tinggi tetapi tidak mampu bekerja secara produktif. Olah karena itu, tidak dapat disangkal lagi bahwa faktor manusia merupakan modal utama yang perlu diperhatikan oleh pengusaha dan pemimpin perusahaan. Manusia memang berjiwa kompleks dan sangat pelik untuk dipahami karena sangat berbeda dengan mesin dan peralatan kerja lainnya. Kemelut yang berhubungan dengan mesin dengan mudah dapat diperbaiki, tetapi kemelut yang berhubungan dengan pegawai dituntut keahlian untuk mengatasinya.
Untuk mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan kepegawaian dan sumber daya manusia, perusahaan perlu menempatkan tenaga ahli dalam bidang hukum, manajemen, dan psikologi. Para ahli tersebut pada umumnya ditempatkan di bagian personalia atau sebagai staf ahli perusahaan. Dengan adanya tenaga ahli dalam bidang manajemen kepegawaian sumber daya manusia di perusahaan, maka dapat diciptakan iklim kerja yang harmonis. Pegawai-pegawai ditempatkan sesuai dengan keahlian dan kemampuannya, tingkat kerja perusahaan tinggi, motivasi kerja tinggi, partisipasi kerja tinggi komunikasi kerja efektif, disiplin kerja tinggi, upah dan gaji pegawai ditentukan secara adil sesuai dengan jabatan, pendidikan, dan tanggung jawab yang tinggi. Prestasi kerja dievaluasi secara kontinu, pegawai mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan karirnya secara optimal. Dengan demikian, produktivitas kerja dapat dicapai oleh perusahaan.

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahaantenaga kerjadalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Manajemen sumber daya manusia dapat didefinisikan pula sebagai suatu pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada pada individu (pegawai). Pengelolaan dan pendayagunaan tersebut dikembangkan secara maksimal di dalam dunia kerja untuk mencapai tujuan organisasidan pengembangan individu pegawai.

2. Fungsi Operatif Manajemen Sumber Daya Manusia
Terdapat enam fungsi operatif manajemn sumber daya manusia, yaitu berikut ini.
1. Pengadaan tenaga kerja terdiri dari:
  •      perencanaan sumber daya manusia
  •      analisis jabatan
  •      penarikan pegawai
  •      penempatan kerja
  •      orientasi kerja (job orientation)

2. Pengembangan tenaga kerja mencakup:
  •       pendidikan dan pelatihan (training and development)
  •       pengembangan (karier)
  •       penilaian prestasi kerja
3. Pemberian balas jasa mencakup:
  •       Balas jasa langsung terdiri dari:
                - gaji/upah
                - insentif
  •       Balas jasa tak langsung terdiri dari:
                - keuntungan (benefit)
                - pelayanan/kesehatan (services)

4. Integrasi mencakup:
  •        kebutuhan karyawan
  •        motivasi karyawan
  •        kepuasan kerja
  •        disiplin kerja
  •        partisipasi kerja 

5. Pemeliharaan tenaga kerja mencakup:
  •       komunikasi kerja
  •       kesehatan dan keselamatan kerja
  •       pengandalian konflik kerja
  •       konseling kerja

6. Pemisahan tenaga kerja mencakup:
  •      Pemberhentian Karyawan


(Anwar Prabu Mangkunegara, (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.)

No comments: